Rabu, 23 Juli 2008

MANGGA GENJAH

PENDAHULUAN
Beberapa jenis mangga kita kurang mampu bersaing dengan buah impor dan apalagi kalau mau masuk pasar ekspor karena kwalitasnya tidak memenuhi persyaratan. Diantaranya karena jenis dan kwalitasnya tidak bisa bersaing dengan mangga negara lain seperti Thailand. Untuk itulah kami menulis artikel ini sebagai informasi kepada para pembaca yang menaruh minat pada buah –buahan utamanya mangga.
Ada beberapa jenis mangga unggul yang mampu berbuah cepat / genjah dan bisa diatur waktu pembuahannya dengan perlakuan khusus. Sebenarnya jenis-jenis mangga ini berasal dari Thailand dan masuk ke Indonesia dibawa oleh perorangan yang mempunyai hobbi bertanam mangga.
JENIS -JENIS MANGGA GENJAH

1.Mangga Chokanan

Salah satu mangga yang paling populer di Malaysia hari ini adalah Chokanan Variasi yang mula-mula datang dari Thailand. Variasi ini adalah populer untuk sejumlah pertimbangan baik. Ini adalah salah satu mangga yang paling manis jika dipanen pada matang yang sesuai.

Jenis ini kadang-kadang disebut mangga madu Mangga madu sama manisnya seperti madu ketika matang. Ini juga menjadi favorit untuk di makan sebagai mangga hijau sebab tidak asam.

Karakteristik baik lain adalah bahwa mangga jenis tidak mudah merusak. Karena mempunyai kulit tebal, sehingga akan tinggal segar dalam jangka waktu panjang sebagai mangga segar. Karakteristik yang lain yang diinginkan dari Chokanan adalah bahwa akan berbuah sepanjang musim hujan .

Hal itu telah terbukti di malaysia ,Indonesia dan Pilipina dengan mana Bernie Dizon telah mampu menghasilkan buah di bulan Agustus.Kalau tersedia sumber air di musim kemarau dapat dapat dengan mudah dibuat berbuah diluar musim dengan perlakuan khusus.Sayangnya jenis mangga ini populasinya di tanah air masih sedikit karena baru saja dimulai pengembanganya.



Bila ditanam di pot, genjah. Seringkali baru 3-4 bulan dirawat sudah belajar berbunga dan berbuah. Bahkan, pada bibit berukuran 60-75 cm- yang berumur 5 bulan setelah okulasi-tanaman langsung berbuah 3 bulan kemudian. Di lapangan pada umur 2 tahun sudah berbuah lebat asal pupuknya diperhatikan yaitu utamanya pupuk kandang dan pupuk NPK.Menurut para ahli, chokanan mangga paling mudah berbuah di tabulampot. Maksimal 1 tahun bibit asal okulasi yang ditanam di pot mulai berbuah. Pengalaman hobbiyist, bunga mangga chokanan muncul 3-4 bulan pasca okulasi. Biasanya mata tunas diambil pada Mei dan Juni, bulan-bulan mangga memasuki periode menjelang berbunga.

2. Mangga Dok Mai Cepat Berbuah Dan Manis

Buah mangga jenis Nam Dok Mai dari Thailand, ternyata juga bisa berbuah kendati hanya ditanam dalam potongan drum. Mangga tersebut setelah diberi rabuk pupuk kandang langsung cepat berbuah dan rasanya manis sekali. Mangga dok mai tersebut setelah diberi perlakuan pupuk kandang langsung cepat berbuah dan rasanya manis sekali. Mulai berbuah pada umur 2-3 tahun setelah tanam menggunakan bibit okulasi.



3. Mangga koayai enak dimakan hijau

Koayai muda rasanya manis bercampur asam. Koayai alias khio yai awalnya koleksi kebun kerajaan Thailand. Penyebarannya ke kebun-kebun penduduk tidak diketahui pasti. Namun, seorang guru yang menggeluti pertanian memberikan entres kepada Narin Watana Anurak, warga Thailand yang kini menetap di Jawa Barat. Ketika Narin datang ke Indonesia, ia pun membawa entres khio yai itu.
Mangga koayai mungkin masih asing di telinga. Di tanah air, jenis ini belum sepopuler mangga unggul lain, utamanya mangga yang dipanen muda yang dimakan hijau. Mangga ini dianggap sebagai jenis yang dapat dimakan hijau terbaik. Teksturnya renyah dan rasanya manis gurih.

Koayai berukuran besar-bobot 6-8 ons-berdaging putih segar. Sesuai namanya, koa berarti putih, yai berarti besar. Koayai termasuk mangga genjah, rajin berbuah dan lebat. Mulai berbuah pada umur 2 tahun. Setiap kali berbuah tidak kurang dari 200 buah bergelayutan di cabang-cabang hingga ranting.

Koayai dipanen pada hari ke-60 sejak bunga mekar.Jika lapisan lilin menyelimuti ujung hingga bagian tengah kulit buah, itu menunjukkan kematangannya baru 50%. Namun jika sudah sampai ke pangkal, itu mengindikasikan kematangan mencapai 60%. Pada kondisl itu buah sudah siap dimakan, walau belum matang.

YANG PERLU PERHATIKAN
1. Pembibitan
1.1 Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yang buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yang ditempel tidak busuk.
1.2 Pencangkokan
Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah dan pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
2. Teknik Penanaman
2.1. Pembuatan Lubang Tanam.
Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar dan kedalaman 100 cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikeringanginkan beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.
2.2. Cara Penanaman.
Lubang tanam yang telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang dan lebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya dan masukkan kembali tanah galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang dan pasang kayu penyangga tanaman.
2.3. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyiangan
Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yang telah dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu penggemburan dan pemupukan.
2) Penggemburan/Pembubunan.
Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.
3) Perempelan/Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yang baik dan meningkatkan produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya terdapat 3–4 tunas saja. Tunas yang dipilih jangan terletak sama tinggi dan berada pada sisi yang berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali. Pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan ketiga, 1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yang sama dengan pemangkasan keempat.
4) Pemupukan
a) Pupuk organik
Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
Umur tanaman 2,5–8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu.
Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
Pupuk kandang yang dipakai adalah pupuk yang sudah tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).
b) Pupuk anorganik
Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/ tanaman, KCl 970 gram/tanaman.
Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.
5) Peningkatan Kuantitas Buah
Dari sejumlah besar bunga yang muncul hanya 0,3% dapat menjadi buah yang dapat dipetik. Untuk meningkatkan persentase ini dapat dibantu dengan tindakan penyemprotan polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm hormon giberelin. Dengan cara ini, hasil penelitian menunjukkan persentase pembentukan buah yang dapat dipanen bisa ditingkatkan menjadi 1,3%.

Tidak ada komentar: